Selasa, 29 Mei 2012

sejarah amerika


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Perang Dunia II meletus pada 1 September 1939, dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin terlibat. Sebagian besar warga Amerika merasa AS sebaiknya tetap netral.
Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Akibatnya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Blok Poros (Jerman, Jepang, dan Italia). Amerika Serikat terlibat dalam dua front, yaitu Front Pasifik melawan Jepang, dan Front Eropadan Afrika melawan Jerman dan Italia.
Pada 12 April 1945, Roosevelt meninggal dunia, dan digantikan oleh Harry Truman.Mussolini dieksekusi oleh partisan Italia pada 28 April. Dua hari kemudian, Adolf Hitler bunuh diri. Tentara Jerman menyerah di Italia pada 29 April dan di Eropa Barat pada 7 Mei.
Pemimpin-pemimpin Sekutu bertemu di Potsdam, Jerman, pada 11 Juli. Mereka meminta agar Jepang menyerah tanpa syarat. Jepang mengacuhkan seruan ini, sehingga AS menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima ( 6 Agustus 1945) danNagasaki ( 9 Agustus 1945) untuk mengakhiri perang. Enam hari setelah pengeboman, pada 15 Agustus, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Perang Dunia II?
2.      Bagaimana keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II?
3.      Bagaimana jalan Perang Dunia II?
4.      Bagaiman Peran Amerika Serikat Perang Dunia II?
1.3  Tujuan
1.      Mengetahui yang dimaksud dengan Perang Dunia II?
2.      Mengetahui  keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II?
3.      Mengetahui  jalan Perang Dunia II?
4.      Mengetahui Peran Amerika Serikat Perang Dunia II?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perang Dunia II
Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personel. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.
2.2.1 Blok Poros
Negara-negara Poros  adalah negara-negara yang menentang pihak  Sekutu  selama Perang Dunia II. Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Negara-negara Poros yang utama:
a)      Jerman, di bawah Adolf Hitler
b)    Italia, di bawah Benito Mussolini
c)     Jepang, Hideki Tōjō dan Kaisar Shōwa (Hirohito)
Anggota Negara-negara Poros Minoritas:
a)     Bulgaria
b)    Hongaria
c)     Yugoslavia
d)    Thailand
e)     Rumania
f)     Turki
g)    Bosnia
Negara Boneka Jepang:
a)     Manchukuo
b)    Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia)
c)     Nanking (bagian wilayah di Tiongkok)
d)    Burma
e)     Filipina
Negara Boneka Italia:
a)     Albania
b)    Ethiopia
Negara Boneka Jerman:
a)     Serbia
Negara lainnya yang berkoalisi:
b)    Perancis Vichy
c)     Spanyol
d)    Denmark
2.2.2 Blok Sekutu
a)     Polandia: 1 September 1939
b)    Britania Raya: 3 September 1939 (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni)
c)     Perancis: 3 September 1939
d)    Australia: 3 September 1939
e)     Selandia Baru: 3 September 1939
f)     Nepal: 4 September 1939
g)    Afrika Selatan: 6 September 1939
h)     Kanada: 10 September 1939
Setelah berakhirnya perang Poni
a)     Norwegia: 9 April 1940
b)    Belgia: 10 Mei 1949
c)     Luksemburg: 10 Mei 1940
d)    Belanda: 10 Mei 1940
e)     Yunani: 28 Oktober 1940
f)     Kerajaan Yugoslavia: 6 April 1941
g)    Uni Soviet: 22 Juni 1941
h)     Tannu Tuva: 25 Juni 1941
a)     Panama: 7 Desember 1941
b)    Kosta Rika: 8 Desember 1941
c)     Republik Dominika: 8 Desember 1941
d)    El Salvador: 8 Desember 1941
e)     Haiti: 8 Desember 1941
f)     Honduras: 8 Desember 1941
g)    Nikaragua: 8 Desember 1941
h)     Amerika Serikat: 8 Desember 1941
i)      China: 9 Desember 1941
j)      Guatemala: 1941, 9 Desember 1941
k)     Kuba: 9 Desember 1941
l)      Cekoslowakia : 16 Desember 1941
Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa
a)     Meksiko: 22 Mei 1942
b)    Brasil: 22 Agustus 1942
c)     Ethiopia: 14 Desember 1942
d)    Irak: 17 Januari 1943
e)     Bolivia: 7 April 1943
f)     Iran: 9 September 1943
g)    Italia: 13 Oktober 1943 (sebelumnya anggota Blok Poros)
h)     Kolombia: 26 November 1943
i)      Liberia: 27 Januari 1944
Setelah D-Day
a)     Romania: 25 Agustus 1944 (sebelumnya anggota Blok Poros)
b)    Bulgaria: 8 September 1944 (sebelumnya anggota Blok Poros)
c)     San Marino: 21 September 1944
d)    Albania: 26 Oktober 1944
e)     Hungaria: 20 Januari 1945 (sebelumnya anggota Blok Poros)
f)     Bahawalpur: 2 Februari 1945
g)    Ekuador: 2 Februari 1945
h)     Paraguay: 7 Februari 1945
i)      Peru: 12 Februari 1945
j)      Uruguay: 15 Februari 1945
k)     Finlandia: 15 September 1944
l)      Venezuela: 15 Februari 1945
m)   Turki: 23 Februari 1945
n)     Lebanon: 27 Februari 1945
o)    Arab Saudi: Maret 1945
p)    Argentina: 27 Maret 1945
q)    Chile: 11 April 1945
a)     Mongolia: 9 Agustus 1945
b)    Cleveland: 1 Desember 1945
2.2 Tragedi Pearl Harbor
Pada 26 November 1941 angkatan yang terdiri atas enam kapal induk diperintah oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo Jepang meninggalkan Teluk Hitokappu diKepulauan Kuril dan menuju ke Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio langsung apapun.
Pada pagi 7 Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Angkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Angkatan Udara Hickam), dan kebanyakan kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Hampir semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USSArizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, hampir separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, kebanyakan dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.
Tujuan serangan Pearl Harbor adalah untuk melumpuhkan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, walaupun untuk sementara. Laksamana Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang berhasil sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan bertindak. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak setelah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).
Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Laksamana Yamamoto Isoroku, yang mencetuskan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Angkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu besar. Salah satu tujuan Jepang adalah untuk memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi kapal yang dimaksud tidak ada waktu pengeboman.
2.2 Awal Mula keterlibatan AS dalam Perang Dunia II
Di saat masyarakat Amerika sedang cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia. Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh daratan Pasifik. Inggris tidak mampu bertahan karena sedang bertempur mati – matian dengan Nazi Jerman. Mereka mundur dari Shanghai serta sementara menutup Jalur Burma. Pada musim panas tahun 1940, Jepang mendapatkan ijin dari pemerintah Vichy yang lemah di Perancis untuk menggunakan lapangan – lapangan udara di Indochina. Pada bulan September Jepang telah bergabung dengan Poros Roma – Berlin. Sebagai tindakan balasan, Amerika Serikat melakukan embargo ekspor besi tua ke Jepang.
Jepang mulai bergerak ke selatan untuk mendapatkan minyak, timah, dan karet ke Malaya yang dikuasai Inggris dan Hindia Timur yang dikuasai Belanda. Pada bulan Juli 1941 Jepang menduduki sisa daratan Indochina. Sebagai reaksi, Amerika Serikat membekukan aset Jepang.
Pada pertengahan November 1941, Jepang mengirim  utusan perdana menterinya, Jenderal Hideki Tojo ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cordell Hull. Jepang antara lain menuntut Amerika Serikat mencairkan asetnya kembali dan menghentikan ekspansi angkatan laut amerika Serikat di Pasifik. Hull membalas dengan usulan agar Jepang mundur dari Cina dan Indochinasebagai ganti aset – aset yang dibekukan. Jepang meminta waktu dua minggu untuk mempelajarinya, akan tetapi mereka menolaknya pada tanggal 1 Desember 1941. Pada tanggal 6 Desember 1941. F. D Roosevelt memohon langsung kepada Kaisar Jepang, Hirohito. Namun, pada tanggal 7 desember 1941, pesawat – pesawat Jepang yang yang lepas landas dari kapal induk menyerang armada pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai, dalam serangan tiba – tiba yang memporak-porandakan Sembilan belas kapal, termasuk lima kapal perang, dan sekitar 150 pesawat Amerika Serikat. Lebih dari 2300 tentara, pelaut dan orang sipil tewas. Kapal – kapal induk Amerika Serikat yang mengangkut pesawat tempur yang nantinya akan memegang peranan penting dalam perang pasifik, sedang melaut dan tidak berlabuh di Pearl Harbour. Ketika rincian serangan Jepang ke Hawaii, Midway, Wake dan Guam berkumandang di radio – radio, keraguan berubah menjadi amarah.tanggal 8 Desember 1941 Kongres menyatakan perang dengan Jepang. Tiga hari kemudian Jerman dan Italia menyatak perang dengan Amerika Serikat.
2.3 Jalannya Perang
Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh. Negara mengumpulkan uang dalam jumlah besar dan menciptakan industri baru untuk produksi kapal, kendaraan lapis baja, dan pesawat secara massal. Perekrutan juga berlangsung. Di bawah serangkaian peraturan wajib militer, Amerika Serikat menjadikan angkatan bersenjatanya punya berkekuatan total 15.100.000. Pada akhir 1943, sekitar 65 juta pria dan wanita menjadi tentara atau bekerja di bidang yang berhubungan dengan perang.
Serangan ke Amerika Serikat melumpuhkan daya tarik kaum isolasionis dan mobilisasi militer pun bisa dilakukan yang cepat. Namun, akibat serangan Pearl Harbour dan ketakutan akan kegiatan spionase Asia, Amerika juga melakukan tindakan antitoleransi yaitu menawan orang – orang Amerika keturunan Jepang. Pada bulan Februari 1942, hampir 120.000 orang Jepang – Amerika yang tinggal di California dipindahkan dari rumah mereka dan ditahan di 10 kamp sementara yang kondisinya buruk dan dipagari kawat berduri. Mereka kemudian dipindahkan ke luar kota – kota terpencil di bagian Barat Daya. Hampir 63 persen warga Jepang – Amerika adalah Nisei, lahir di Amerika, dan dengan sendirinya adalah warga Negara Amerika Serikat. Tidak ada bukti kegiatan spionase yang bisa dimunculkan. Bahkan, warga keturunan Jepang – Amerika dari Hawaii dan daratan Amerika Serikat lainnya ikut bertempur dengan gagah berani dalam dua satuan infanteri di Italia. Yang lainnya bertugas sebagai penerjemah di Pasifik. Pada tahun 1983, pemerintah Amerika Serikat mengakui adanya ketidakadilan dalam penahanan tersebut dengan memberikan santunan terbatas kepada orang Jepang – Amerika kala itu yang masih hidup.
Tak lama setelah Amerika Serikat ikut berperang, Sekutu barat memutuskan untuk memusatkan upaya militer mereka di Eropa, di mana pusat kekuatan musuh berada, sementara wilayah Pasifik dinomorduakan. Pada musim semi dan panas tahun 1942, tentara Inggris bisa menahan masuknya Jerman ke Mesir dan menekan Jenderal Jerman Erwin Rommel untuk mundur ke Libya sehingga lenyaplah ancaman Terusan Suez, yang menhubungkan Laut Tengah dan Laut Merah.
Tanggal 7 November 1942, tentara Amerika mendarat di Afrika utara jajahan Perancis, dan setelah pertempuran habis – habisan, berhasil menimpakan kekalahan besar kepada tentara Italia dan Jerman. Tahun 1942 juga merupakan titik balik di Medan Tempur Timur, dimana Uni Soviet dengan kerugian luar biasa berhasil menghentikan invasi Nazi di gerbang Leningrad dan Moskow serta dapat mengalahkan pasukan Jerman di Stalingrad.
Pada bulan Juli 1943, pasukan Inggris dan Amerika menduduki Sisilia dan akhir musim panas, pesisir selatan Laut Tengah dibersihkan dari kekuatan Fasis. Pasukan Sekutu mendarat di Italia dan meskipun pemerintah Italia menyerah tanpa syarat, pertempuran melawan tentara Nazi di Italia berlangsung sengit dan berlarut – larut. Kota Roma tidak bebas hingga tanggal 4 Juni 1944. Sementara pertempuran masih berlangsung di Italia, pasukan Sekutu melakukan serbuan udara terhadap jalur kereta, pabrik – pabrik, penyimpanan senjata Jerman serta pesediaan minyak Jerman di Ploesti, Rumania.
Pada akhir 1943, tentara Sekutu setelah melakukan perdebatan panjang mengenai strategi, memutuskan untuk membuka medan tempur Barat untuk memaksa Jerman mengalihkan lebih banyak tentaranya dari medan tempur Rusia. Jenderal Amerika Serikat, Dwight D. Eisenhower ditunjuk sebagai Panglima tertinggi Sekutu di Eropa. Setelah melalui persiapan luar biasa, pada tanggal 6 Juni 1944 rombongan pertama invasi tentara Amerika Serikat, Inggris dan Kanada yang dilindungi angkatan udara yang hebat, mendarat di pantai Normandia di utara Perancis. Dengan pendirian benteng di pantai setelah terjadi pertempuran sengit, makn banyak tentara yang masuk dan banyak satuan tentara Jerman yang ditangkap setelah terkepung oleh gerakan capit kepiting. Tentara Sekutu mulai bergerak melintasi Perancis menuju Jerman.tanggal 25 Agustus 1944 Paris berhasil dibebaskan. Di perbatasan Jerman, tentara Sekutu dihadang oleh perlawanan keras , namun tentara Jerman berhasil maju ke Jerman dari arah barat. Tentara Jerman bertekuk lutut di hadapan tentara Rusia bagian timur. Tanggal 8 Mei 1945, semua kekuatan angkatan darat, laut, dan udara Third Reich yang tersisa menyerah.
Sementara itu, tentara Amerika Serikat bergerak maju di Pasifik. Walau pasukan Amerika Serikat dipaksa menyerah di Filipina pada awal 1942, tentara Sekutu menyerang pada bulan – bulan berikutnya. Pada bulan April, Jenderal James Doolittle memimpin pasukan pengebom Amerika Serikat menyerang Tokyo. Secara militer serangan ini berdampak kecil, namun dengan adanya serangan tersebut memberikan dorongan psikologi yang besar terhadap rakyat. Dalam pertempuran Laut karang yang merupakan pertempuran laut pertama di mana seluruh pertarungan dilakukan oleh pesawat yang lepas landas dari kapal induk. Angkatan laut Jepang menderita kerugian besar sehingga mereka terpaksa membatalkan ide untuk menyerbu Australia. Pertempuran Midway di tengah – tengah Samudra Pasifik menjadi titik balik bagi Sekutu, dimana tentara Jepang untuk pertama kali kalah besar. Jepang kehilangan empat kapal induk sehingga langkahnya menyeberangi Pasifik tengah terhenti.
Pertempuran lain – lain juga menyumbang kesuksesan Sekutu. Guadalcanal, sebuah kemenangan yang menentukan untuk Amerika Serikat, manandai aksi ofensif pertama Amerika Serikat di Pasifik selama dua tahun berikutnya, pasukan Amerika dan australia yang mencari jalan untuk bergerak ke arah utara kepulauan Pasifik, berhasil menguasai Kepulauan Solomon, Gilbert, Marshall, Mariana, dan Bonin melalui serangan amfibi.
Perang di Pasifik terus berlanjut setelah Jerman menyerah, dan pertempuran – pertempuran pamungkas di Pasifik terhitung paling dasyat. Pada awal Juni 1944, Pertempuran Laut Filipina meluluhlantakan Angkatan Laut Jepang, memaksa Perdana Menteri Jepang Tojo mundur dari jabatannya. Jenderal Douglas MacArthur yang dua tahun sebelumnya dengan enggan meninggalkan Filipina agar tidak ditangkap Jepang. Mereka datang kembali untuk melancarkan Angkatan Laut Amerika Serikat. Pertempuran Teluk Leyte berakhir dengan kekalahan Angkatan Laut Jepang dan mengembalikan kendali perairan Filipina ke tangan Sekutu.
Pada bulan Februari 1945, tentara Amerika Serikat telah mengambil alih Manila. Amerika Serikat mengincar Pulau Iwo Jima di Kepulaun Bonin, yang terletak di tengah – tengah antara Kepulauan Mariana dan Jepang. Namun, Japang tetap bersikukuh mempertahankan pulau tersebut dengan memanfaatkan pulau tersebut dengan memanfaatkan gua – gua alami dana dataran berkarang. Pengeboman Amerika Serikat mendapat perlawanan keras Jepang di darat dan serangan bunuh diri kamikaze di udara. Pasukan Amerika Serikat merebut pulau tersebut pda pertengahan Maret, namun harus kehilangan 6.000 nyawa marinirnya, sementara itu hampir seluruh tentara Jepang tewas. Sejak saat itu Amerika Serikat memulai serangan udara besar – besaran ke pelabuhan dan bandara di Jepang. Dari Mei hingga Agustus, Angkatan Udara ke – 20 melancarkan gelombang serangan ke pulau Jepang. Kepala pemerintahan Amerika Serikat, Inggris, dan Soviet bertemu di Postdam, sebuah daerah di pinggir kota Berlin, mulai 17 Juli hingga 2 Agustus 1945 untuk membahas operasi melawan Jepang, kesepakatan damai di Eropa, dan kebijakan untuk masa depan Jerman.
Konferensi tersebut sepakat untuk membantu pendidikan ulang bagi generasi Jerman yang dibesarkan dalam ajaran Nazisme dan menetapkan prinsip – prinsip umum untuk pembangunan kembali kehidupan politik yang demokratis di negara tersebut. Para anggota konferensi juga membahas klaim perbaikan yang dibebankan kepada Jerman, dan bersepakat untuk mengadili para pemimpin Nazi yang dituduh melkukan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta dan membantu memindahkan lahan industri dan properti yang dilakukan Uni Soviet. Namun, klaim Soviet yang sudah diajukan di Yalta, untuk perbaikan sebesar $10 miliar tetap menjadi kontroversi.
Sehari menjelang Konferensi Postdam mulai, sebuah bom atom diledakkan di Alamogordo, New Mexico. Peristiwa ini menandai titik puncak riset intensif selama tiga tahun di sejumlah laboratorium di seluruh penjuru Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Proyek Manhattan ( The Manhattan Project ). Presiden Truman, yang memperhitungkan bahwa bom atom bisa memaksa Jepang menyerah lebih cepat dengan jumlah korban lebih sedikit dibandingkan invasi darat, memerintahkan penggunaan bom tersebut bila Jepang tidak menyerah juga hingga tanggal 3 Agustus. Sekutu mengumumkan Deklarasi Postdam pada tanggal 26 Juli, menjanjikan tidak akan mengahncurkan atau memperbudak Jepang bila mereka menyerah. Namun, bila tidak Jepang akan menjumpai kehancuran total.
Sebuah komite yang terdiri dari pejabat militer, pejabat politik, serta ilmuwan Amerika Serikat mempertimbangkan sasaran senjata baru tersebut. Truman telah menuliskan bahwa hanya instalasi militer yang boleh diserang. Menteri Perang Henry L. Stimson, misalnya sukses berargumentasi bahwa Kyoto, ibukota kuno Jepang dan tempat penyimpanan sejumlah besar kekayaan Negara dan agama, tidak dijadikan sasaran. Hiroshima, pusat industry perang dan operasi militer, akhirnya terpilih.
2.4 Amerika Serikat sebagai penentu berakhirnya Perang Dunia II
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah. Pada bulan November 1945 di Nurenberg, Jerman, pengadilan pidana para pemimpin Nazi yang diusulkan di Postdam berlangsung. Di hadapan para juri terkemuka dari Inggris, Perancis. Uni Soviet dan Amerika Serikat para pemimpin Nazi ini tak hanya didakwa merencanakan dan mengobarkan peran, tetapi juga melanggar hukum perang dan kemanusiaan dengan genosida yang sistematis, yang dikenal dengan Holocaust, terhadap Yahudi Eropa dan kelompok – kelompok lainnya. Pengadilan berlangsung lebih dari 10 bulan dan menghasilkan vonis bersalah terhadap seluruh terdakwa, kecuali tiga orang.
Salah satu keputusan paling jauh jangkauannya mengenai bentuk dunia pascaperang terjadi pada tanggal 25 April 1945, menjelang berakhirnya perang di Eropa, walau konflik masih berkecamuk di Pasifik. Perwakilan dari 50 negara bertemu di San Francisco, California untuk mendirikan kerangka kerja PBB. Konstitusi yang mereka rancang menggambarkan garis besar organisasi dunia di mana perbedaan – perbedaan internasional dapat dibicarakan secara damai, serta adanya tekad bersama memerangi kelaparan dan penyakit. Sangat berbeda dengan penolakannya terhadap keanggotaan Amerika Serikat di Liga Bangsa – Bangsa setelah Perang Dunia I, Senat Amerika Serikat langsung meratifikasi Piagam PBB dengan suara 89 berbanding 2. Langkah ini memastikan akhir semangat menutup diri sebagai elemen dominan kebijakan luar negeri Amerika dan memberi isyarat kepada dunia bahwa Amerika Serikat beniat mengambil peran penting dalam urusan internasional.




BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Kemudian muncullah blok – blok yaitu: blok poros dan blok sekutu kemudian ikuti dengan munculnya Tragedi Pearl Harbor,Pada 26 November 1941 angkatan yang terdiri atas enam kapal induk diperintah oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo Jepang meninggalkan Teluk Hitokappu diKepulauan Kuril dan menuju ke Pearl Harbor.
Keterlibatan amerika serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia. Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh daratan Pasifik. Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh.
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah.s




DAFTAR PUSTAKA
1)      Chodjim,Achmad. Makrifat dan Makna Kehidupan. PT. Serambi Ilmu Semesta Jakarta.2007
2)      Chodjim,Achmad. Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga. PT. Serambi Ilmu Semesta Jakarta. 2003
3)      Sejarah Amerika Serikat. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Amerika_Serikat#Perang_Dunia_I
4)      Pengeboman Pearl Harbor. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_terhadap_Pearl_Harbor
5)      Cerita Leluhur turun-temurun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar